Juara Dunia Catur Wanita 2024

Juara Dunia Catur Wanita 2024

Gamenya sudah bagus, tapi coba kalo bisa ajak teman yg lagi online bisa d undang main, wah pasti lebih mantap lagi. Aku kasih 2 bintang dulu. D perbaharui lagi lah min, supaya kita bisa pilih lawan yg mau kita lawan,jangan d kasih lawan gtu aja,kan kita pingin lawan yg pringkat pertama.

1 orang merasa ulasan ini berguna

Untuk 1 x permainan harus mengeluarkan biaya Rp. 50.000 untuk biaya iklan nya yg berdurasi panjang. Biaya main Game ini sama saja dgn main game HDI cuma bedanya di HDI uang habis untuk beli chip tapi game ini uang habis beli paket untuk nonton iklan nyaüòÅ

2 orang merasa ulasan ini berguna

Kejuaraan Catur Dunia adalah kompetisi yang diadakan setiap tahun oleh organisasi catur internasional FIDE untuk menentukan Juara Dunia catur. Baik laki-laki maupun perempuan berhak untuk ikut dalam kejuaraan ini. Juara Dunia tidak harus merupakan pemain dengan peringkat Elo tertinggi: juara dunia pada periode 2006-2007, Vladimir Kramnik adalah pemain peringkat ketiga di dunia. Juara dunia saat ini adalah Gukesh Dommaraju, yang mengalahkan juara dunia sebelumnya Ding Liren di Kejuaraan Catur Dunia 2024 dengan skor 7,5 poin berbanding 6,5 poin.

Di luar kejuaraan ini, terdapat pula kejuaraan terpisah hanya untuk wanita, Kejuaraan Dunia Catur Wanita, dan kompetisi serta gelar terpisah untuk yunior, senior, dan komputer. Walaupun demikian, peserta-peserta terkuat dari semua kompetisi lain ini, sering kali melewati kejuaraan lain ini untuk langsung mengikuti kompetisi tingkat tertinggi, Kejuaraan Catur Dunia, walaupun mereka tetap dipertahankan sebagai bagian dari tradisi catur.

Sejak tahun 1886 sampai 1993 gelar Juara Dunia tak terbantahkan (undisputed). Pada tahun 1993, juara saat itu (Garry Kasparov) memisahkan diri dari FIDE dan karenanya muncullah dua juara paralel. Kemudian pada tahun 2006, Juara Dunia "Klasik" Vladimir Kramnik (mendapatkan gelarnya melalui suksesi alami setelah mengalahkan Juara Dunia Garry Kasparov), dan Juara Dunia FIDE Veselin Topalov (yang memenangi Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2005), bertanding pada Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2006 di Kalmykia untuk menentukan juara dunia sejati. Kramnik berhasil memenangi kejuaraan dan menjadi Juara Dunia sejati.

Lihat pula galeri foto dan Daftar pertandingan kejuaraan catur dunia.

Tak lama setelah Kasparov menjadi juara, Uni Soviet runtuh, sehingga Kasparov terbebas dari cengkeraman negara Soviet. Hal ini menyiapkan panggung bagi kemunduran yang lebih bertahan lama ke sistem FIDE ketika pada 1993, Kasparov dan penantangnya Nigel Short mengeluh tentang korupsi dan rendahnya profesionalisme di lingkungan FIDE. Akibatnya mereka memisahkan diri dari FIDE dan membentuk Professional Chess Association (Asosiasi Catur Profesional - PCA). Mereka bertanding di bawah pengawasan organisasi ini. Kejadian ini kebanyakan diatur oleh Raymond Keene, yang telah lama berada di pusat aktivitas catur di luar papan. Keene membawa pertandingan ini ke London (FIDE sebelumnya merencanakannya di Manchester), dan Inggris dilanda oleh demam catur: Channel Four menyiarkan sekitar 81 program pertandingan ini, BBC juga meliputnya, dan Short muncul dalam iklan bir di televisi. Kasparov mengalahkan Short dengan lima angka, dan minat terhadap catur di Britania pun segera memudar.

FIDE yang diperhadapkan oleh perpecahan PCA, mencabut gelar Kasparov dan mengadakan pertandingan antara Karpov (juara sebelum Kasparov) dan dikalahkan oleh Short dalam babak semi-final Kandidat) dan Jan Timman (dikalahkan oleh Short dalam final Kandidat) di Belanda dan Jakarta, Indonesia. Karpov muncul sebagai pemenangnya.

Kasparov mempertahankan gelar PCA-nya melawan Viswanathan Anand pada 1995, yang mencapai kualifikasi melalui serangkaian pertandingan yang sama dengan sistem FIDE yang lama. Tampaknya penantangnya berikutnya adalah Alexei Shirov, yang menang dalam pertandingan melawan Vladimir Kramnik untuk mengamankan tempatnya. Namun, rencana pertandingan dengan Shirov tak pernah terwujud, dan ia kemudian disingkirkan dari perundingan-perundingannya, yang membuatnya merasa kesal. Sebaliknya, Anand dipasang untuk kembali bertanding dengan Kasparov, tetapi di sini pun rencananya gagal (dalam keadaan yang tidak jelas). Sebaliknya, Vladimir Kramnik diberikan kesempatan untuk melawan Kasparov pada 2000. Dalam sebuah pertandingan yang sangat mengecewakan, Kramnik memenangi pertandingan tersebut dengan dua kemenangan, 13 seri dan tak pernah kalah.

Sementara itu FIDE, setelah satu kali lagi putaran pertandingan tradisional yang memunculkan Karpov sebagai juara yang mengalahkan Gata Kamsky pada 1996, umumnya telah meninggalkan sistem yang lama. Sebaliknya, FIDE memberlakukan sistem gugur di mana sejumlah besar pemain bertanding dalam pertandingan singkat satu sama lain dalam beberapa minggu saja. Permainan yang sangat cepat digunakan untuk memecahkan kebuntuan pada setiap babak; format ini dirasakan oleh sebagian orang gagal mengakui permainan yang berkualitas tertinggi. Kasparov menolak ikut serta dalam pertandingan-pertandingan ini. Demikian pula Kramnik setelah merebut gelar Kasparov pada 2000. Pada bagian pertama dari pertandingan-pertandingan ini, Karpov sang juara diunggulkan langsung ke final (seperti dalam kejuaraan-kejuaraan sebelumnya), tetapi berikutnya sang juara harus menempuh babak kualifikasi seperti para pemain lainnya. Karpov mempertahankan gelarnya dalam kejuaraan yang pertama pada 1998, tetapi ia melepaskan gelarnya itu karena marah atas aturan-aturan yang baru tersebut pada 1999. Alexander Khalifman merebut gelar ini pada 1999, Anand pada 2000, Ruslan Ponomariov pada 2002 dan Rustam Kasimdzhanov memenangi kejuaraan ini pada 2004.

Pada 2002, bukan hanya ada dua juara yang bersaingan, tetapi hasil-hasil pertandingan Kasparov yang kuat – ia memiliki ELO rating tertinggi di dunia dan telah memenangi serangkaian turnamen besar setelah kehilangan gelarnya pada 2000 – menimbulkan kebingungan yang lebih besar tentang siapa sebenarnya sang Juara Dunia. Karenanya pada Mei 2002, grandmaster Amerika Yasser Seirawan memimpin organisasi dari apa yang disebut "Persetujuan Praha" untuk mempersatukan kejuaraan dunia. Kramnik telah mengorganisir sebuah turnamen kandidat (belakangan dimenangi pada 2002 oleh Peter Leko) untuk memilih penantangnya. Karenanya diputuskan bahwa Kasparov akan bermain melawan juara FIDE (Ponomariov) untuk memperebutkan gelar FIDE, dan para pemenang dari dua gelar ini akan bertanding untuk memperebutkan gelar kesatuan.

Namun, pertandingan-pertandingannya ternyata sulit didanai dan diorganisir. pertandingan Kramnik-Leko, yang kini disebut sebagai Kejuaraan Catur Dunia Klasik, baru berlangsung pada akhir 2004 (hasilnya seri, sehingga Kramnik mempertahankan gelarnya). Sementara itu, FIDE tak pernah berhasil mengorganisir pertandingan Kasparov, baik melawan juara FIDE 2002 Ponomariov, atau jaura FIDE 2004 Kasimdzhanov. Sebagian dari frustrasinya terhadap situasi ini, Kasparov pensiun dari catur pada 2005, sementara masih menduduki peringkat pertama di dunia.

Tak lama kemudian, FIDE menghapuskan format sistem gugur kilat dari acara Kejuaraan Dunia dan mengumumkan Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2005 dengan sebuah turnamen 8 pemain dengan double round robin yang akan diadakan di San Luis, Argentina. Dengan maksud menghapuskan kebingungan tentang siapa sebenarnya Juara Dunia yang sejati, FIDE mengundang siapapun yang kiranya berhak untuk ikut serta memperebutkan gelar juara atau menantang pemegang gelar tersebut - Kasparov sebagai pemain nomor 1 dunia dari ELO ratingnya, Kramnik sebagai juara dunia Klasik, Kasimdzhanov sebagai juara dunia FIDE, Anand sebagai pemain nomor satu di belakang Kasparov, dan beberapa pemain top lainnya. Namun, baik Kasparov (yang sudah pensiun) dan Kramnik (yang menuntut format pertandingan yang tradisional) menolak undangan mereka untuk ikut serta.

Pemenang yang dominan di San Luis adalah Veselin Topalov dari Bulgaria, dan perundingan-perundingan dimulai untuk pertandingan antara Kramnik-Topalov untuk menyatukan gelarnya.

Pertandingan penyatuan kembali antara Topalov dan Kramnik diselenggarakan pada akhir 2006. Setelah banyak kontroversi, pertandingan itu dimenangi oleh Kramnik. (Lihat Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2006). Jadi Kramnik menjadi Juara Catur Dunia pertama yang tidak diragukan dan diakui oleh kedua badan, setelah Kasparov meninggalkan FIDE untuk membentuk PCA pada 1993.

Kramnik gagal mempertahankan gelarnya pada Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2007 di Meksiko. Dalam turnamen yang diikuti 8 pemain dengan sistem double round robin, format yang sama seperti yang digunakan untuk Kejuaraan Catur Dunia FIDE 2005, Kramnik hanya memperoleh posisi kedua sehingga gelar juara dunia tak terbantahkan jatuh kepada Viswanathan Anand, yang tak terkalahkan sepanjang turnamen tersebut.

Anda sedang berada di halaman

. Flashscore.co.id menawarkan livescore Piala Dunia Wanita U20 2024, hasil per-bagian, hasil akhir, kedudukan dan juga detail pertandingan (pencetak gol, kartu merah, perbandingan odds/peluang, …) dari Piala Dunia Wanita U20 2024. Selain skor dari Piala Dunia Wanita U20 2024 anda dapat juga mengikuti 1000+ kompetisi sepak bola dari 90+ negara di seluruh dunia pada Flashscore.co.id. Cukup klik nama negara di menu sebelah kiri lalu pilih kompetisi anda (hasil-liga, livescore piala nasional, atau kompetisi lainnya). Layanan skor untuk Piala Dunia Wanita U20 2024 disajikan secara real-time, dan diperbaharui secara langsung.

Ikutilah Serunya Piala Dunia Wanita U20 2024 di Flashscore.co.id! . Ikutilah

Lihat daftar seluruh pertandingan dari

Ajang Piala AFF Wanita 2024 merupakan babak kualifikasi untuk ASEAN Women's Championship yang akan diselenggarakan pada tahun 2025.

Thailand, Vietnam, Filipina, dan Myanmar telah lolos langsung ke ASEAN Women's Championship 2025 karena berhasil mencapai semifinal pada Piala AFF Wanita 2022 sebelumnya. Selain itu, Australia juga sudah memastikan tempat di turnamen tersebut.

Tiga tim teratas di Piala AFF Wanita 2024 akan mendapatkan tiket untuk berpartisipasi di ASEAN Women's Championship 2025. Dalam hal ini, Timnas Putri Indonesia dan Kamboja yang bertanding di final sudah dipastikan lolos.

Sementara itu, Singapura yang meraih kemenangan dalam laga perebutan tempat ketiga juga berhak atas satu slot di ASEAN Women's Championship 2025.

Kapten Kelab Badminton Aspen Heights, Sophia datan…More

Jakarta (ANTARA) - Indonesia sukses menjuarai Piala Dunia Gim Elektronik Sepak Bola FIFA atau FIFAe World Cup 2024 untuk kategori konsol setelah mengalahkan Brazil dalam final di Arab Saudi, Kamis malam ini.Indonesia, yang menurunkan duo atlet Rizky Faidan dan Elga Cahya, menundukkan Brazil dalam dua kali pertandingan.Pada laga pertama, Indonesia sempat tertinggal 0-1 sebelum menyamakan kedudukan pada babak kedua sebelum menang 2-1 berkat gol menit akhir.Pertandingan kedua, Rizky Faidan dan Elga Cahya langsung tancap gas dan memimpin dua gol pada babak pertama.Brazil memperkecil kedudukan pada babak kedua, tapi tidak mampu menghadirkan gol lainnya sampai laga selesai.Baca juga: Delapan game ini sering ditandingkan di turnamen esportIndonesia pun memenangkan final yang dilangsungkan dalam skema mencari yang terbaik dari tiga laga (best of three) tersebut.Dengan demikian, ketiga atlet gim elektronik sepak bola Indonesia Rizky Faidan, Elga Cahya dan Akbar Paudie berhasil meneruskan prestasi apik mereka setelah menjuarai AFC eAsian Cup 2024 di Qatar pada Februari 2024.Bagi Indonesia, gelar juara FIFAe World Cup 2024 adalah yang kedua secara beruntun setelah September 2024 merebut trofi FIFAe World Cup 2024 Football Manager.Dalam FIFAe World Cup 2024 untuk kategori konsol, tim Indonesia harus melewati perjalanan panjang. Diperkuat Rizky Faidan, Elga Cahya dan Akbar Paudie, Indonesia lolos dari fase grup sebelum melanjutkan kiprah dalam fase gugur hingga final.Indonesia bergabung dalam Grup A bersama Malaysia, Spanyol, Belanda, Polandia, Korea Selatan, Prancis, Inggris dan India.Baca juga: Timnas esport Indonesia siap bertarung di FIFAe World Cup 2024Indonesia menjadi peringkat kedua klasemen Grup A setelah menundukkan Polandia, Malaysia, Belanda, Inggris, Korea Selatan dan India. Indonesia hanya kalah satu kali dari Spanyol.Indonesia pun melaju ke perempat final untuk mengandaskan Maroko dalam tiga pertandingan dengan total skor 2-1.Kemudian dalam semifinal, Indonesia bersua Turki yang ditundukkan hanya dalam dua laga untuk kemudian menghadapi Brazil di final.Indonesia menurunkan atlet kategori mobile dalam Piala Dunia Gim Elektronik Sepak Bola FIFA atau FIFAe World Cup 2024, yakni Philip Franc, yang melaju hingga perempat final sebelum dihentikan atlet Thailand.Baca juga: Atlet eFootball siap tanding setelah jalani uji perangkat di AEG 2024

Pewarta: Michael SiahaanEditor: Jafar M Sidik Copyright © ANTARA 2024